Bahaya Merokok
Sebetulnya apa saja yang terkandung
dalam asap sebatang rokok yang dihisap ? Tidak kurang dari 4000 zat
kimia beracun. Zat kimia yang dikeluarkan ini terdiri dari komponen gas
(85 persen) dan partikel. Nikotin, gas karbonmonoksida, nitrogen oksida,
hidrogen sianida, amoniak, akrolein, asetilen, benzaldehid, urethan,
benzen, methanol, kumarin, 4-etilkatekol, ortokresol dan perylene adalah
sebagian dari beribu-ribu zat di dalam rokok.
Komponen gas asap rokok adalah
karbonmonoksida, amoniak, asam hidrosianat, nitrogen oksida dan
formaldehid. Partikelnya berupa tar, indol, nikotin, karbarzol dan
kresol. Zat-zat ini beracun, mengiritasi dan menimbulkan kanker
(karsinogen). Sebetulnya apa sih zat-zat tersebut dan bagaimana mereka
membahayakan tubuh ?
(1) Nikotin. Zat yang paling sering
dibicarakan dan diteliti orang, meracuni saraf tubuh, meningkatkan
tekanan darah, menimbulkan penyempitan pembuluh darah tepi dan
menyebabkan ketagihan dan ketergantungan pada pemakainya. Kadar nikotin
4-6 mg yang diisap oleh orang dewasa setiap hari sudah bisa membuat
seseorang ketagihan.
(2) Timah hitam (Pb) yang dihasilkan
sebatang rokok sebanyak 0,5 ug. Sebungkung rokok (isi 20 batang) yang
habis diisap dalam satu hari menghasilkan 10 ug. Sementara ambang batas
timah hitam yang masuk ke dalam tubuh adalah 20 ug per hari. Bisa
dibayakangkan bila seorang perkok berat menghisap rata-rata 2 bungkus
rokok per hari, berapa banyak zat berbahaya ini masuk ke dalam tubuh.
(3) Gas karbonmonoksida (CO) memiliki kecenderungan yang kuat untuk
berikatan dengan hemoglobin dalam sel-sel darah merah. Seharusnya
hemoglobin ini berikatan dengan oksigen yang sangat penting untuk
pernasapan sel-sel tubuh, tapi karena gas CO lebih kuat daripada oksigen
maka gas CO ini merebut tempatnya “di sisi” hemoglobin. Jadilah
hemoglobin bergandengan dengan gas CO. Kadar gas CO dalam darah bukan
perokok kurang dari 1 persen. Sementara dalam darah perokok mencapai
4-15 persen.
(4) Tar adalah kumpulan dari beribu-ribu bahan kimia dalam
komponen padat asap rokok dan bersifat karsinogen. Pada saat rokok
dihisap, tar masuk ke dalam rongga mulut sebagai uap padat. Setelah
dingin akan menjadi padat dan membentuk endapan berwarna coklat pada
permukaan gigi, saluran pernafasan dan paru-paru. Pengedapan ini
bervariasi antara 3-40 mg per batang rokok, sementara kadar tar dalam
rokok berkisar 24-45 mg.
—Antibodi Menurun
Rongga mulut sangat mudah terpapar efek yang merugikan akibat merokok. Tejadinya perubahan dalam rongga mulut sangat masuk diakal karena mulut merupakan awal terjadinya penyerapan zat-zat hasil pembakaran rokok. Temperatur rokok pada bibir adalah 30 derajat C, sedangkan ujung rokok yang terbakar bersuhu 900 derajat C.
Rongga mulut sangat mudah terpapar efek yang merugikan akibat merokok. Tejadinya perubahan dalam rongga mulut sangat masuk diakal karena mulut merupakan awal terjadinya penyerapan zat-zat hasil pembakaran rokok. Temperatur rokok pada bibir adalah 30 derajat C, sedangkan ujung rokok yang terbakar bersuhu 900 derajat C.
Asap panas yang berhembus terus menerus
ke dalam rongga mulut merupakan rangsangan panas yang menyebabkan
perubahan aliran darah dan mengurangi pengeluaran ludan. Akibatnya
rongga mulut menjadi kering dan lebih an-aerob (suasana bebas zar asam)
sehingga memberikan lingkungan yang sesuai untuk tumbuhnya bakteri
an-aerob dalam plak. Dengan sendirinya perokok berisiko lebih besar
terinfeksi bakteri penyebab penyakit jaringan pendukung gigi
dibandingkan mereka yang perokok.
Pengaruh asap rokok secara langsung
adalah iritasi terhadap gusi dan secara tidak langsung melalui
produk-produk rokok seperti nikotin yang sudah masuk melalui aliran
darah dan ludah, jaringan pendukung gigi yang sehat seperti gusi,
selaput gigi, semen gigi dan tulang tempat tertanamnya gigi menjadi
rusak karena terganggunya fungsi normal mekanisme pertahanan tubuh
terhadap infeksi dan dapat merangsang tubuh untuk menghancurkan jaringan
sehat di sekitarnya.
Pada perokok terdapat penurunan zat
kekebalan tubuh (antibodi) yang terdapat di dalam ludah yang berguna
untuk menetralisir bakteri dalam rongga mulut dan terjadi gangguan
fungsi sel-sel pertahanan tubuh. Sel pertahanan tubuh tidak dapat
mendekati dan memakan bakteri-bakteri penyerang tubuh sehinggal sel
pertahanan tubuh tidak peka lagi terhadap perubahan di sekitarnya juga
terhadap infeksi.
Gusi seorang perokok juga cenderung
mengalami penebalan lapisan tanduk. Daerah yang mengalami penebalan ini
terlihat lebih kasar dibandingkan jaringan di sekitarnya dan berkurang
kekenyalannya. Penyempitan pembuluh darah yang disebabkan nikotin
mengakibatkan berkurangnya aliran darah di gusi sehingga meningkatkan
kecenderungan timbulnya penyakit gusi.
Tar dalam asap rokok juga memperbesar
peluang terjadinya radang gusi, yaitu penyakit gusi yang paling sering
tejadi yang disebabkan oleh plak bakteri dan faktor lain yang dapat
menyebabkan bertumpuknya plak di sekitar gusi. Tar dapat diendapkan pada
permukaan gigi dan akar gigi sehingga permukaan ini menjadi kasar dan
mempermudah perlekatan plak. Dari beberapa penelitian yang telah
dilakukan plak dan karang gigi lebih banyak terbentuk pada rongga mulut
perokok dibandingkan bukan perokok. Penyakit jaringan pendukung gigi
yang parah, kerusakan tulang penyokong gigi dan tanggalnya gigi lebih
banyak terjadi pada perokok daripada bukan perkok. Pada perawatan
penyakit jaringan pendukung gigi pasien perokok memerlukan perawatan
yang lebih luas dan lebih lanjut. Padahal pada pasien bukan perokok dan
pada keadaan yang sama cukup hanya dilakukan perawatan standar seperti
pembersihan plak dan karang gigi.
Keparahan penyakit yang timbul dari
tingkat sedang hingga lanjut berhubungan langsung dengan banyaknya rokok
yang diisap setiap hari berapa lama atau berapa tahun seseorang menjadi
perokok dan status merokok itu sendiri, apakah masih merokok hingga
sekarang atau sudah berhenti.
Nikotin berperan dalam memulai terjadinya
penyakit jaringan pendukung gigi karena nikotin dapat diserap oleh
jaringan lunak rongga mulut termasuk gusi melalui aliran darah dan
perlekatan gusi pada permukaan gigi dan akar. Nikotin dapat ditemukan
pada permukaan akar gigi dan hasil metabolitnya yakni kontinin dapat
ditemukan pada cairan gusi.
Perlekatan jaringan ikat dan serat-serat
kolagen terhambat, sehingga proses penyembuhan dan regenerasi jaringan
setelah perawatan terganggu.
Tembakau kunyah sering disebut juga
tembakau tanpa asap, tampaknya juga telah menjadi tren dan produknya
banyak dimanfaatkan oleh kalangan muda, atletik dan wanita usia lanjut
di Amerika. Di Indonesia mengunyah tembakau telah menjadi kebiasan sejak
dulu. Walaupun tanpa asap kebiasaan mengunyah tembakau ini diduga
sebagai penyebab terjadinya ‘bercak putih’ (leukoplakia) dan terjadinya
kanker rongga mulut. Kelainan biasanya terjadi di daerah pipi, tempat
tembakau tanpa asap ini biasa disisipkan. * drg Amalia (sh)
Bahaya Bagi Perokok Pasif
Perokok Pasif Mempunyai Risiko Lebih Besar Dibandingkan Perokok Aktif
Asap rokok mengandung ribuan bahan kimia beracun dan bahan-bahan yang
dapat menimbulkan kanker (karsinogen). Bahkan bahan berbahaya dan racun
dalam rokok tidak hanya mengakibatkan gangguan kesehatan pada orang
yang merokok, namun juga kepada orang-orang di sekitarnya yang tidak
merokok yang sebagian besar adalah bayi, anak-anak dan ibu-ibu yang
terpaksa menjadi perokok pasif oleh karena ayah atau suami mereka
merokok di rumah. Padahal perokok pasif mempunyai risiko lebih tinggi
untuk menderita kanker paru-paru dan penyakit jantung ishkemia.
Sedangkan pada janin, bayi dan anak-anak mempunyai risiko yang lebih
besar untuk menderita kejadian berat badan lahir rendah, bronchitis dan
pneumonia, infeksi rongga telinga dan asthma.
Mereka yang bukan perokok ketika berada
di tempat-tempat umum, atau berada di lingkungan kaum perokok. Mereka
yang terpaksa harus menghirup asap rokok. Mereka adalah : ” PEROKOK
PASIF “.
Udara cemar yang dihirup oleh para
perokok pasif menimbulkan kumatnya penderita asma dan gejala-gejala lain
yang membahayakan bagi para penderita alergi lainnya. Disamping itu
juga dapat membahayakan fungsi jantung bagi yang menderita jantung
koroner. Mereka dilanda konsentrasi asap yang sangat membahayakan;
terutama karena mengandung kadar karbon monoksida yang melebihi kadar
yang dianggap aman bagi kesehatan. Mereka secara tidak langsung juga
ikut menghirup asap rokok yang dinikmati oleh orang lain. Penelitian
menemukan bahwa telah ditemukan kadar nikotin yang dapat diukur dalam
darah dan urine para perokok pasif, tragis! Karbon monoksida mampu
merembes melalui dinding alveoli ke dalam darah. Lebih mudah dari
oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh. Keberadaan karbon monoksida dalam
darah mencegah darah untuk menyerap jumlah oksigen yang normal
dibutuhkan. Dengan demikian orang harus bernafas lebih cepat dan jantung
harus memompa lebih kuat untuk mendapatkan oksigen yang diperlukan.
Artinya peristiwa ini akan meningkatkan tekanan dan memberikan beban
yang lebih berat pada jantung.
Sesuatu yang lebih serius dan sangat
ditakuti, asap rokok mengandung tar yang dikenal sebagai penyebab
kanker. Asap rokok yang mengandung nikotin juga merangsang dinding pipa
bronkial. Makin lama rangsangan ini makin meningkat dan tubuh akan
membuat lebih banyak lendir untuk mencoba ‘menenangkan’ pipa-pipa
bronkial, sehingga menimbulkan bronkitis dan/atau emfisema.
Zat-zat yang terkandung dalam rokok
Dalam setiap batang rokok yg anda hisap, terkandung 3 zat berbahaya bagi kesehatan anda, yaitu :
TAR : Zat berbahaya ini ( berupa
kotoran pekat ) dpt menyumbat & mengiritasi paru2 & sistem
pernafasan, shg menyebabkan penyakit bronchitis kronis, emphysema &
dlm bbrp kasus menyebabkan kanker paru2 ( penyakit maut yg hampir tak
dikenal oleh mereka yg bukan perokok ).Racun kimia dlm TAR jg dpt
meresap ke dlm aliran darah & kemudian dikeluarkan di urine.TAR yg
tersisa di kantung kemih jg dpt menyebabkan penyakit kanker kantung
kemih.
NIKOTIN : Adalah suatu zat yg membuat
kecanduan & dpt mempengaruhi sistem syaraf, mempercepat detak
jantung ( melebihi detak normal ) , sehingga menambah resiko terkena
penyakit jantung.
KARBON MONOKSIDA : Zat ini dpt meresap
dlm aliran darah& mengurangi kemampuan sel2 darah merah untuk
membawa Oksigen ke seluruh tubuh, sehingga sangat besar pengaruhnya
terhadap sistem peredaran darah.Selain itu, karbonmonoksida memudahkan
penumpukan zat2 penyumbat pembuluh nadi, yang dapat menyebabkan serangan
jantung yg fatal….juga dapat menimbulkan gangguan sirkulasi darah di
kaki.Efek terakhir ini membuat para wanita perokok lbh beresiko ( drpd
wanita non perokok ) mendpt efek samping berbahaya bila meminum pil
kontrasepsi ( pil KB )…itulah sebabnya mengapa para dokter kandungan (
ginekolog ) umumnya segan memberi pil KB pd wanita yg merokok.
Hindarilah merokok pd masa kehamilan, krn
NIKOTIN 7 KARBONMONOKSIDA yg terdpt dlm aliran darah wanita perokok dpt
membuat pembuluh darah di Plasenta ( ari – ari ) mengecil, sehingga
Oksigen & Zat2 makanan yg mencapai janin akan berkurang, yg mana
akhirnya dpt mengganggu pertumbuhan janin itu sendiri &
mengakibatkan bayi dilahirkan dgn berat badan kurang, shg hrs di rawat
dulu di unit perawatan khusus utk bayi yg baru lahir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar